Entri Populer

Sunday, September 9, 2012

Creepy~Kripik: Cicak Dalam Cocla


Cocla.... Siapa yang tak kenal dengan minuman bersoda nomor satu di Ghost Town, planet Laxe???? Minuman ini sangat terkenal sekali di Ghost Town, sebuah negeri yang memegang kendali di planet Laxe..... Kegurihannya, kemanisannya, rasanya, sodanya, sensasinya...... Hm..... Kepuasan tanpa banyak kata.....


Suatu hari, Melanie yang baru saja pulang dari rumah temannya mampir ke sebuah minimarket yang sedang buka dan membeli dua kaleng Cocla. Sesampainya di rumah, kala itu hampir menjelang tengah malam...... Sepi sekali, itulah suasana rumahnya. Ia sendiri sendirian di dalam rumahnya. Kedua orang tuanya serta saudara-saudaranya sedang pergi berlibur. Ia sendiri tak mau ikut, karena ia tidak merasa nyaman sama sekali dengan keluarga intinya itu. Pertama-tama, Melanie menuju konter dapur dan meletakkan dua buah kaleng Cocla di atas meja dapur dan masuk ke dalam kamarnya untuk berganti baju. Kemudian, ia membongkar isi lemari di dapurnya. Ia mengambil sekotak tempat makan / bekal yang terbuat dari plastik dan juga mengambil sebuah gelas yang terbuat dari plastik, namun bening.

Gadis yang berumur 13 tahun itu pun membuka kedua kaleng Cocla. Sekaleng ia tuangkan ke dalam gelas plastik, dan sekaleng lainnya ia tuangkan ke dalam tempat makan plastik itu. Kemudian, ia menambahkan es batu ke gelas plastiknya dan meminumnya. Kemudian, ia mencuci gelas plastik itu dan mengeringkannya.

Melanie mencari seekor cicak. HAP! Seekor cicak yang malang dan tidak berdosa itu tertangkap. Sebenarnya ada apa ya???? Ternyata, hari itu, di sekolahnya, ia mendapatkan pelajaran tentang asam dan basa. Ia ingin bereksperimen. Jadi apakah hasil eksperimennya nanti? Ia sungguh-sungguh penasaran.

Walaupun cicak itu meronta-ronta, Melanie tidak takut sedikitpun. Melanie yang biasanya takut pada cicak sekarang menjadi berani. Rasa penasaran telah mengalahkan segalanya, termasuk rasa ketakutannya pada cicak, rasa jijiknya pada cicak, rasa gengsinya yang tinggi untuk memegang seekor cicak. Kemudian...... PYASH!!!!! Seekor cicak yang malang itu telah dimasukkan ke dalam rendaman cocla.

Ekor cicak itu putus, kemudian berenang-renang sendiri di dalam kolam maut cicak itu. Ekor yang putus itu bergerak sendiri, bergoyang kanan-kiri, berenang-renang, seperti mempunyai nyawa. Kemudian, kulit tubuh cicak itu melepuh, dan mengkerut, kemudian mengering dan akhirnya lepas..... Seperti proses ganti kulit seekor ular, tapi ini terjadi lebih cepat. Kemudian, kulit cicak yang malang itu mengambang setelah mengerut dan mengering. Mengambang dengan keriput-keriput. Hiiyyy..... Tiba-tiba, SRAK!!!! Dada cicak itu terbelah, dan tulang-tulangnya keluar semua, tercecer-cecer. Darahnya menggenang, kemudian bercampur jadi satu dengan Cocla. Hal yang sama terjadi pada perutnya, tulang-tulanngya tercecer-cecer, kemudian organ-organ tubuh cicak itu mengerut. Semua cairan yang ada di dalamnya keluar...... Bercampur mencadi satu bersama darah dan Cocla. Ya, cairan organ dalam itu mengalami nasib yang sama dengan darahnya. Dagingnya membusuk dan menghilang, terkikis karena asam yang ada di dalamnya.
Tulang-tulang tadi menghilang, entah ke mana. Mungkin terkikis juga. Sehingga, yang masih utuh hanyalah kepalanya saja. Ekor tadi masih bergerak-gerak, kulitnya masih mengambang, mulai terkikis sedikit demi sedikit, lama-lama, secara lambat laun..... Mulai mengecil, mengecil, dan mengecil...... CHSSSZZZZZZZ, begitu suaranya.

Sementara itu, pada bagian kepalanya, bola mata cicak itu melotot. Kemudian, kedua bola mata itu keluar dari tempatnya dan menghilang terkikis oleh Cocla. Begitu juga bagian anggota kepala yang lain. Terakhir yang tersisa dari seekor cicak di dalam kolam maut Cocla itu adalah...... Lidahnya yang panjang serta ekornya yang bergerak-gerak sendiri. Dan akhirnya, semuanya menghilang.

Melanie puas. Puas, puas, se-puas-puas-nya. Melanie membuang cocla tadi dan mencuci wadahnya serta mengeringkannya. Ia pun mencuci tangan serta wajahnya.

Tanpa ia sadar, roh cicak tadi berkeliaran, mencari-cari pembunuhnya. Setelah Melanie lengah, roh cicak itu masuk ke dalam tubuh Melanie dan mulai menguasai otaknya. DEGH! Tubuh Melanie terkunci. Tiba-tiba, tanpa sadar, ia mulai menyusut..... SRRTTT...... Tahunya, ia tiba-tiba telah menjadi seekor cecak. Bajunya yang kini terlalu besar, atau malah, terlampau besar sekali untuk badannya jatuh. “KYAAAAA!!!!!!!!!!!!!”, jeritnya. “Mengapa aku bisa menjadi seperti ini?!?!?!?!?!?!” Tanpa sadar, masih ada sisa Cocla di dalam kaleng yang tadi dibelinya, dan kaleng itu masih ada di atas meja. Karena lengah, Melanie yang telah menjadi cicak-pun masuk ke dalam kaleng itu dan.....

“Melanie!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!”, jerit suara Ibunya. Melanie ditemukan tewas. Melanie terbujur kaku di atas lantai dapur, di sampingnya terdapat beberapa kaleng Cocla. Mulutnya berbusa. Matanya menutup. Ia overdosis Cocla, minuman yang sangat digemarinya.

“Apakah cicak tadi hanya pertanda kematianku????”, tanya roh Melanie yang masih gentayangan. Arwahnya tak bisa tenang. “Cicak.... Cicak..... Ma’afkanlah aku...... Cocla.... Berbahaya uhmm......”

1 comment: