M
|
enjadi
seorang murid di jurusan Bahasa tidak membuat Maria Florencia Erica Susanto
menjadi minder. Justru gadis periang ini merasa nyaman berada di jurusan yang
mempelajari Bahasa dan Sastra Indonesia, Inggris, Jepang, dan Antropologi.
Waktu
kecil, gadis yang kadang disapa Ericas ini telah memiliki cita-cita untuk
menjadi seorang dokter. Kebetulan, pada waktu SMP nilai biologinya juga bagus.
Waktu itu Ericas menganggap menjadi dokter itu sangat keren karena bisa
membantu orang. “Terus juga bisa pakai jas putih....,” ujar Casu—panggilannya
ketika di kelas—sambil tertawa.
Kemudian,
Casu sempat bertanya-tanya kepada salah satu saudaranya yang sedang menempuh
studi kedokteran di bangku kuliah di Universitas Airlangga Surabaya. Di rumah
saudaranya, ia melihat satu rak buku yang lumayan besar yang penuh dengan
buku-buku biologi. “Ini sudah sampai spesialis, kah?,” tanya Casu polos. “Ya
belum, lah!,” jawaban saudaranya membuat Casu merasa sedikit putus asa.
Nyalinya sedikit menciut setelah melihat jumlah buku pelajaran yang sangat
banyak dan tebal tersebut. Namun, semangat untuk meraih cita-cita menjadi
seorang dokter masih saja membara dalam dirinya.