Memang mungkin ini karena usia kami yang terpaut jauh...
Namun aku telah berusaha mencoba mengerti, agar hubungan kami tidak penuh pertengkaran.
Ada yang bilang, hubungan yang ada pertengkaran itu akan membuat masing-masing menjadi semakin dekat. Namun, aku berpikir, terlalu banyak pertengkaran justru pastilah menghancurkan hubungan ini. Ternyata, berpacaran itu tidak seperti yang selama ini kubayangkan. Bayanganku selama ini selalu terpaut pada novel, manga, anime, dan film. Memang tidak terlalu jauh dari bayanganku, namun tetap saja hubungan yang kujalani agak berbeda.
Memang kami terpaut 3 tahun. Memang, dia pernah berpacaran sebelumnya, namun kami ragu apakah itu pantas disebut berpacaran atau tidak. Karena hubungan yang sebelumnya sangatlah buruk menurut kami. Kurasa, tidak bisa disebut berpacaran. Selain itu, kami jadi jarang bertemu karena kami berbeda sekolah walaupun masih satu yayasan. Dia SMA dan aku SMP.
Kadang aku merasa egois. Dan ya, aku memang egois. Dan dia tipikal orang yang memendam perasaan dan emosi. Bahkan setelah kehadiranku di hidupnya, dia masih enggan menceritakan masalahnya, karena dia tidak terbiasa adanya teman untuk dicurahkan curhatan hatinya. Jika kami bertengkar karena beberapa masalah, aku selalu mencoba untuk mengalah. Namun, selalu pada akhirnya, dialah yang mengalah, bukan aku. Aku sendiri terkadang bingung, bagaimana caranya agar aku bisa mengalah. Bukan itu saja. Saat bertengkar, dia tidak jarang bilang, "lebih baik aku mati saja", "gak ada yang bisa mengerti aku" dan semacamnya. Perkataan semacam itu selalu mengusik hatiku. Selalu membuat suatu perkataan dalam diriku,"Aku bukanlah pacar yang becus. Aku gak becus mengurusi pacarku sendiri." Dan juga aku selalu tidak bisa menanganinya dengan baik. Aku selalu kebingungan. Karena kami sama-sama keras kepala dan hal itu menjadikannya semakin sulit.
Dan dua hari lagi, kami akan menginjak usia hubungan kami menjadi 2 bulan. Memang terlihatnya singkat, namun apa yang setiap hari kami hadapi, membuatnya menjadi seperti sudah sangat lama. Hari demi hari, selalu saja ada sesuatu yang mengusik. Aku tidak mau putus. Dia sendiri menganggap dirinya sebagai alat yang siap dipakai dan dibuang. Dia selalu ingin temannya berhasil walaupun dia harus hancur dimaki-maki dan semacamnya. Dia lebih memilih dirinya hancur demi orang lain bahkan itu temannya agar mereka sukses, tidak peduli dirinya gagal. Dan aku terkadang tidak setuju akan hal itu. Bagaimana perasaan orang tuanya? Pasti keluarganya sedih mengetahui hal itu.... Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi sukses bukan? Bagaimana perasaan orang tua nya jika mengetahui anaknya hancur demi orang lain? Mungkin ya, ada rasa bangga. Namun juga pasti menyesal bukan? Seharusnya ia bisa menjadi lebih baik jika dia mau. Sebenarnya aku juga tidak terlalu suka akan konsepnya yang 'jadi barang yang siap dipakai dan dibuang'. Karena aku ada disampingnya, dia tak perlu jadi begitu. Aku ingin dia menjadi berguna bagi orang lain namun bukan begini caranya. Aku ingin dia membuat karya, membuat orang lain terkesan, walau nanti mungkin aku tak ada di sampingnya lagi....
Walau aku tak berada di sisinya lagi....
Bahkan kami berharap kami bisa sampai menikah. Aku tahu hal ini terdengarnya seperti sangat egois, mengingat ini juga pertama kalinya aku berpacaran, dan dialah cinta pertamaku. Namun, berharap itu boleh saja kan? Bagiku, sebulan adalah waktu yang sangatlah lama. Melewati hari tanpa bertemu dengannya terasa berat. Walaupun kami memang berkomunikasi melalui dunia maya, namun rasanya ingin selalu bersamanya....
Yah, sekian dulu untuk hari ini. Maaf sangat panjang. Terimakasih telah membacanya.
Aku sangat senang jika ia membaca tulisanku ini....
Dan karena ini hari buruh sedunia (May Day), saya mengucapkan, selamat hari buruh sedunia.
Juga karena hari ini adalah hari pertama di bulan Mei.... aku ingin menuliskan May Wish ku....
#MayWish : Longlast with Hayato-kun and success with UKK.... May, please be my month..... May, my reborn, rebirth.... :)
(from anime Acchi Kochi [eng. Place to Place])
No comments:
Post a Comment