Kisah ini hanyalah fiksi belaka. Jka ada kesamaan nama, tempat, latar, dan waktu, hanyalah kebetulan belaka. Dan kisah ini digunakan oleh penulis menjadi salah satu rubrik lomba mading 3D di SMA Taman Harapan Malang pada Sabtu, 9 November 2013 (perwakilan dari SMPK Kolese Santo Yusup 1 Malang. Madingnya berjudul "Welcome to the City of Indonesian Heroes"). Dengan tema "pahlawan", kisah ini bercerita tentang perjuangan seorang tentara saat Belanda dulu menjajah Indonesia.
Pada Akhir
Kelopak
mataku terasa berat. Namun, kupaksa agar mau membuka. Karena aku teringat
sesuatu. Ada
suatu hal yang penting yang harus kukerjakan. Aku harus bergegas. Kini, kucoba
mengingat, apa yang harus kulakukan. Kerika mataku terbuka lebar, yang kulihat
adalah tanah gersang dengan beberapa helai dedaunan kering berterbangan.Di
sana-sini bergelimpangan tubuh tak bernyawa.
Kini
aku ingat. Aku dan pasukanku berperang melawan tentara Amsterdam. Dan dengan keji, mereka membantai
kami. Namun, kami melakukan taktik terhebat yang pernah dimiliki Indonesia : perang
gerilya atau geurilia warfare. Karena
taktik ini, keadaan terbalik. Walau pada akhirnya yang tersisa hanya diriku
seorang.
Dalam
lemah, aku mencoba bergerak. Namun, timah panas itu telah dilepas. Selongsong
peluru berbunyi. Benda panas telah bersemayam di dalam jantungku. Di depanku,
berdiri soerang prajurit Belanda. Mungkin bersembunyi. Ia menyeringai padaku.
Kelopak mataku berat. Dan....
Gelap
gulita. Berakhir sudah.
Malang, Sabtu, 9 November 2013
No comments:
Post a Comment